contoh laporan penginderaan jauh sungai loban

BAB I PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Penginderaan jauh adalah suatu ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah atau gejala yang dikaji. Penerapan manfaat data informasi penginderaan jauh terutama foto satelit dianggap paling baik sampai saat ini karena mempunyai tingkat resolusi yang amat tinggi serta sifat stereoskopisnya sangat baik. Pembagian citra penginderaan jauh (inderaja) bertujuan untuk menghasilkan peta tematik, dimana tiap warna mewakili sebuah objek, misalkan hutan, laut, sungai, sawah, dan lain-lain.laporan ini mempresentasikan disain dan implementasi perangkat lunak untuk mengklasifikasi citra inderaja multispektral. Metode berbasis unsupervised yang diusulkan ini adalah integrasi dari metode feature extraction, hierarchical (hirarki) clustering, dan partitional (partisi) clustering. Feature extraction dimaksudkan untuk mendapatkan komponen utama citra multispektral tersebut, sekaligus mengeliminir komponen yang redundan, sehingga akan mengurangi kompleksitas komputasi. Histogram komponen utama ini dianalisa untuk melihat lokasi terkonsentasinya pixel dalam feature space. Sebagai salah satu ekosistem wilayah pesisir, hutan mangrove memiliki fungsi ekologis, fungsi sosial dan ekonomis, serta fungsi fisik. Hutan mangrove merupakan daerah tempat hidup dan mencari makan (feeding ground) bagi berbagai organisme seperti udang, kepiting, ikan, burung dan mamalia. Selain itu, secara ekologis hutan mangrove juga menyediakan tempat yang sangat baik dan ideal bagi proses pemijahan (spawning ground) biota laut yang ada didalamnnya. Dari segi sosial ekonomi, produk hutan mangrove dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan kontruksi, kayu bakar, bahan baku kertas, bahan makanan, pariwisata dan sebagainya sehingga memberikan kontribusi dalam peningkatan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di sekitar hutan. Secara fisik, hutan mangrove memberikan perlindungan kepada pantai dari gelombang besar, angin kencang dan badai dari arah laut sehingga dapat meminimalisir kerusakan yang dapat muncul. Berbagai fungsi hutan mangrove tersebut memberikan andil bagi proses pembangunan terutama di wilayah pesisir. Hutan mangrove dengan berbagai hasilnya merupakan sumberdaya alam sebagai salah satu modal pembangunan. Sementara itu, fungsi fisik dan ekologisnya memberikan kontribusi bagi kelestarian lingkungan. Pengelolaan hutan mangrove dapat dipermudah dengan memanfaatkan aplikasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pemanfaatan data penginderaan jauh dan SIG telah banyak dilakukan dalam kaitannya dengan wilayah pesisir dan lautan khususnya sektor perikanan dan pengelolaan wilayah pesisir dan lautan, seperti: aplikasi penginderaan jauh untuk memberikan informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI), kesesuaian lahan perairan untuk usaha budidaya laut dan pariwisata bahari, identifikasi potensi wilayah pesisir (seperti hutan bakau, terumbu karang, padang lamun dan pasir), zonasi kawasan konservasi laut, analisa potensi ekonomi wilayah pesisir pulau-pulau kecil, pengamatan perubahan garis pantai, analisa pencemaran lingkungan perairan dan lain sebagainya. 
I.2. Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dari laporan Penginderaan Jarak Jauh Kelautan ini adalah mengetahui aplikasi remote sensing, mengetahui berbagai kombinasi band pada satelit Landsat-8 OLI/TIRS dalam memetakan ekosistem pesisir (terumbu karang, lamun dan mangrove). 
1.3 Ruang Lingkup
1.3.1. Ruang Lingkup Lokasi
Praktik lapang penginderaan jarak jauh kelautan meliputi daerah daerah administrasi Desa Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Ruang lingkup wilayah studi akustik kelautan yaitu di perairan Sungai Dua Laut, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Secara georafis Sungai Dua Laut terletak antara 115˚40’41” hingga 115˚51’53” Bujur Timur dan 003˚31’22” hingga 003˚41’12” Lintang Selatan. Adapun batas wilayah Kecamatan Sungai Loban adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Kecamatan Kusan Hulu dan Kecamatan Kuranji - Sebelah Timur : Kecamatan Kusan Hilir - Sebelah Selatan : Laut Jawa - Sebelah Barat : Kecamatan Angsana Dari pusat Pemerintahan Kecamatan berjarak ± 9 km, dengan waktu tempuh selama ± 15 menit, ± 50 km dari pusat Pemerintahan Kabupaten Tanah Bumbu dengan waktu tempuh selama ± 85 menit dan ± 229 km dari Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan yang ditempuh dengan waktu 4,5 jam melalui jalur transfortasi darat. Desa Sungai Dua Laut memiliki luas 2.075 Ha yang terdiri atas 2 RW yaitu RW. I terdiri RT. 01 dan 02. RW. II terdiri dari RT. 03 dan RT. 04. Jumlah penduduk di Desa Sungai Dua Laut menurut dari data profil desa terdapat 823 jiwa, yang terdiri dari 428 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 395 jiwa berjenis kelamin perempuan. 
1.3.2. Ruang Lingkup Materi
Adapun parameter yang dianalisis dari laporan penginderaan jarak jauh kelautan adalah menganalisis citra dan membandingkan dengan data hasil ground check positioning(GCP) praktek lapang di Desa Sungai Dua Laut Analisis citra menggunakan aplikasi ArcView. Linsensi Universitas lambung mangkurat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Metode Storet dan Metode IP (Indeks Pencemaran)

Pengertian Gelombang Dan Transformasi Gelombang

Penertian Arus Dan Sirkulasi Laut Dunia